penghuni bumi sebelum manusia menurut islam

Manusiatelah awal-awal lagi, Allah SWT nyatakan bahawa sebagai wakil Allah SWT di muka bumi. Sememangnya penulis sangat bersetuju tentang kewujudan makhluk sebelum Adam as namun tidaklah pula penulis bersetuju tentang teori evolusi yang Charles Darwin asaskan. Bagi penulis, makhluk yang dicipta sebelum Nabi Adam adalah makhluk misteri. Menurutsalah seorang perawi hadis yang bernama Thawus al-Yamani, salah satu penghuni sekaligus penguasa/pemimpin di muka bumi adalah dari golongan jin. Ada juga yang mengatakan bahwa telah ada 3 umat yang utama sebelum Adam. BanulJan adalah Penghuni Kedua sebelum Bangsa Manusia lahir ke bumi. Iblis ketika itu belum lahir ke bumi, kelahiran Iblis generasi keempat dari bangsa Jin. Tuhan bertitah kepada Abu Jan ini: "Dengan apa kamu meminta kepadaku, wahai Abu Jan." Dansemua Jin termasuk Iblis dan keturunannya sekarang ini tinggal di muka bumi bersinggunggan langsung dengan anak cucu Adam tapi dengan frekuensi yang berbeda. Jadi alur berpikir yang paling runut benang merahnya tanpa harus menyalahi nash atau dalil Quran adalah bahwa penghuni awal bumi ini sebelum Adam diciptakan adalah bangsa Jin. Salahsatu ulama kontemporer terkait dengan pernikahan anak-anak Adam berkata, "Di sini juga terdapat kemungkinan lain bahwa anak-anak Adam menikah dengan manusia-manusia yang tersisa dari generasi sebelum Adam karena sesuai dengan riwayat Adam bukanlah manusia pertama yang hidup di muka bumi. Penelitian ilmiah manusia hari ini menunjukkan Rencontre Du Troisieme Type Streaming Gratuit. TitikNOL - Bumi tempat kita berpijak usianya sudah miliaran tahun. Sebelum akhirnya ditinggali manusia pertama yakni Adam, bumi menurut ahli tafsir sudah ditinggali oleh beberapa makhluk. Berkenaan dengan penciptaan Adam, mayoritas ulama Islam percaya bahawa Adam dan Hawa telah dicipta dengan lengkap di Surga. Mereka kemudiannya dihantar ke bumi usai memakan buah yang terlarang. Keturunan mereka mengisi populasi bumi dan memulai sejarah ahli tafsir pada saat bumi berumur delapan ribu tahun, keadaanya masih sini sudah terdapat banyak biji sawi putih. Kemudian Allah SWT menciptakan seekor unggas yang bernama SWT berfirman kepada-Nya Hai unggas tabirunnasar, makanlah olehmu biji sawi itu. Apabila habis biji sawi itu, engkau akan unggas pun memakan biji-bijian itu. Namun, cara memakannya diatur pertama, sehari satu biji yang dimakan. Setelah semakin berkurang, maka kini dimakannya hanya satu biji sebulan. Biji sawi itu semakin berkurang karena begitu takutnya terhadap kematian, maka sang unggas hanya memakan satu biji dalam setahun. Namun, akhirnya habislah biji-biji sawi itu. Tabirunnasar pun akhirnya kematian tersebut, Allah SWT menciptakan makhluk lain sebagai penghuni bumi, yaitu tujuh puluh orang laki-laki. Namun tidak semuanya langsung diciptakan, melainkan satu persatu Allah SWT menciptakannya. Apabila seorang meninggal, maka langsung diciptakan yang dari mereka berumur tahun. Konon, setahun pada masa itu sama dengan seribu tahun pada masa sekarang. Tatkala telah mati tujuh puluh lelaki itu, kemudian Allah ciptakan berfirmanan Dia menciptakan jin dari nyala api. 55 1 Sebagian dari jin-jin itu ada yang berkaki empat,berkaki dua, dan ada yang terbang. Kemudian Allah SWT mengutus salah satu seorang di antara mereka yang bernama Yusuf untuk memberikan pengajaran ilmu dan syariat jin-jin itu banyak yang mendustakan ajaran-ajaran tersebut yang menyebabkan Allah SWT mematikan semuanya. Penghuni bumi berikutnya adalah suatu makhluk yang berpasangan. Rupanya seperti binatang. Keluar dari dalam itu pun beranak, dan anaknya dinamakan dengan AZAZIL. Setelah cukup besar, Azazil mulai melakukan peribadatan kepada Allah SWT seribu tahun lamanya. Setelah itu, Allah SWT mengangkatnya ke langit seribu tahun, di sini pun ia tekun beribadah. Allah SWT menganugerahkannya sayap yang terbuat dari manikan yang hijau. Dengan izin-Nya maka terbanglah ia ke langit tahun lamanya pula ia beribadah. Demikianlah, pada tiap-tiap lapisan langit ia beribadah selama seribu tahun lamanya, hingga ke lapisan langit itu, di bumi saat itu sudah ada penghuni lainnya, yaitu dari bangsa jin yang bernama JANNA. 70000 tahun lamanya hingga lahir anak cucunya. Kata ahli tafsir yang lain, delapan belas ribu tahun mendiami bumi yang kemudian menjadi sombong dan SWT pun mematikan janna. Sebagai gantinya adalah yang bernama BANUNAL JANNA. Ia mendiami bumi selama delapan belas ribu tahun lamanya. Ia juga dimatikan oleh Allah itu, di atas langit sana, Azazil bersama para Malaikat masih khusyuk beribadah. Azazil menjadi penghulu para malaikat selama tujuh ribu tahun lamanya dalam beribadah. Hingga pada satu waktu, Azazil mengajukan suatu permohonan kepada Allah SWT, katanya Ya tuhanku, tujuh ribu tahun hamba-Mu ini berbuat kebaikan pada-Mu dalam tujuh lapis langit ini. Jikalau dianugerahkan oleh-Mu, hamba-Mu mohon hendak turun ke bawah ke langit keenam, berbuat kebaikan engkau ! tegas Allah Azazil atau iblis itu bersama tujuh ratus Malaikat pengiringnya ke langit keenam. Setelah merasa cukup, ia pun memohon izin lagi kepada Allah SWT agar diturunkan ke angit kelima. Di langit kelima pun ia memohon diturunkan ke langit yang di bawahnya, dan demikian seterusnya hingga sampai mereka di langit langit dunia, Azazil atau iblis mengajukan suatu permohonan pula Ya Tuhankum, hambamu hendak memohon turun ke bumi dengan para malaikat. Bahawasanya hamba-Mu hendak beribadah kepadamu di bumi Tuhanku, betapa Bananul Janna telah banyak berbuat kerosakan di muka bumi. Anugerahkanlah atas hamba-Mu ini bersama para malaikat berbuat kebaikan ke hadirat-Mu di muka bumi SWT pun mengabulkan permohonan Azazil itu. Diturunkanlah ia bersama tujuh ratus Malaikat yang mengiringnya untuk beribadah di muka bumi, setelah sebelumnya Banunal Janna dimatikan kerana banyak berbuat delapan ribu tahun lamanya beribadah, Iblis mencoba mengemukakan ungkapan hatinya bahwa di muka bumi inilah ia begitu betahnya, dan tidak ada tempat lain yang membuatnya demikian memohon agar selamanya ia berada di muka bumi untuk berbakti kepada Allah SWT. Sampai pada satu waktu, Allah SWT berkehendak menurunkan suatu keterangan kepada Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat Sesungguhnya Aku hendak menjadikan khalifah di muka bumi. 2 30.Mendengar firman tersebut, Iblis menjadi berduka, disebabkan dengkinya. Mereka para Malaikat pun bertanya kepada Allah SWT mengenai siapa yang akan menjadi khalifah namanya, jawab Allah SWT. Mereka berkata ,Mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan SWT berfirman Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang engkau tidak ketahui. 2 30Sumber Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata "Mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui". QS Al Baqarah30 — Adam dan hawa itu dahulu ditempatkan di surga. Lalu Allah swt melemparnya ke bumi lantaran berbuat kesalahan. Bumi yang dipijak keduanya memang sudah ada jauh sebelum penciptaan Adam dan Hawa. Lalu siapa penghuni sebelum Adam? Beberapa ulama mencoba memberi penafsiran. Seperti dalam Tafsir Alquran al-Adzim dimana Ibnu Katsir mengemukakan beberapa pendapat dari sahabat, tabiin, dan para ulama. Dari pendapat Ibnu Abbas diterangkan, yang pertama menempati bumi adalah bangsa jin, lalu mereka berbuat kerusakan dan saling membunuh. Lalu Allah mengutus Iblis membunuh mereka dan bangsanya hingga mereka terpojok ke daerah-daerah pegunungan dan laut. Kemudian Allah menciptakan Adam untuk ditempatkan di muka bumi. Adapula pendapat dari Mujahid dan Abdullah bin Amr. Mereka berkata, Jin dan keturunannya tinggal di bumi 2000 tahun sebelum diciptakannya Adam. Mereka melakukan kerusakan di bumi dan saling membunuh. Lalu Allah mengutus tentara dari bangsa Malaikat dan memerangi mereka hingga mereka terpojok di lautan. Oleh karena itu malaikat bertanya hal itu saat Allah akan memberitahu akan menciptakan manusia seperti pada QS Al Baqarah 30. Tiga Umat Sebelum Adam Jauh sebelum Adam tercipta. Allah telah menciptakan tiga umat di muka bumi. Mereka adalah, Banul Jan, Banul Ban, dan Dan Izajil. Mereka semua dari bangsa jin. Abu Jan adalah awal mula dari Banul Jan atau anak jin baik. Banul Jan adalah penghuni kedua sebelum bangsa manusia. Iblis ketika itu belum lahir ke bumi. Kelahiran iblis generasi ke empat kenabian dari bangsa jin. Jin diciptakan dari sejenis api. Tubuhnya tidak bisa dilihat oleh seluruh makhluk, kecuali yang dikehendaki oleh Allah. Bisa terbang sesuka hati. Awal kehidupannya di surga dan sampai akhirnya hidup dan mati di bumi. Izajil adalah bangsa iblis. Dari Jin inilah keturunan iblis lahir dengan diberi kelebihan kepandaian oleh Allah. Ada dua kelompok Jin yang bertempur. Situasi yang membuat malaikat di langit menjadi gusar. Mereka lalu bertanya kepada Allah bahwasanya apakah selalu menciptakan khalifah yang hanya berbuat kerusakan di bumi. Akhirnya Allah memberi perintah kepada Azajil. Azajil memimpin pertempuran ditemani oleh malaikat, Jibril, Mikail, Izrail, dan batuan para malaikat lainnya dalam misi menaklukkan kelompok jin yang bertikai di bumi. Kemudian setelah ditaklukan akhirnya Allah menciptakan nabi Adam, diantara azajil, malaikat dan adam diberikan ilmu oleh Allah karena tujuannya untuk menjadikan khalifah dibumi. Setelah diuji ternyata yang lulus adalah nabi Adam. Akhirnya semuanya diperintah Allah untuk sujud penghormatan kepada Adam. Akhirnya semuanya sujud kecuali azajil bangsa Iblis mereka sombong dan membangkang. Siapa penghuni bumi sebelum manusia? Planet Bumi tercipta jauh sebelum adanya makhluk hidup. Bahkan jaraknya bisa mencapai milyaran tahun lalu, sehingga sulit untuk diketahui ketepatan waktunya. - Planet pada dasarnya jauh lebih dahulu diciptakan daripada makhluk hidup. Jaraknya bisa sekitar ratusan, bahkan ribuan tahun lalu. Planet Bumi contohnya, pada awalnya tidak ada kehidupan dalam waktu yang cukup panjang. Hingga akhirnya, Tuhan "menghidupkan" bumi dengan mengirimkan air yang bercampur dengan senyawa organik yang dapat memunculkan kehidupan dan berkembang dengan baik. Seperti yang dijelaskan Agus Mustofa seorang penulis buku Diskusi Tasawuf Modern dalam kanal Youtube Agus Mustofa, yang bertemakan tentang Islam Futuristik. "Planet bumi pada dahulunya tidak ada kehidupan, kemudian Allah mengirimkan air dari luar angkasa dengan menambah senyawa organik yang dapat memungkinkan munculnya kehidupan di muka bumi" ujarnya Zat-zat itulah yang nantinya akan tumbuh dan menjadikan adanya kehidupan. Seperti tumbuhan, hewan dan lain sebagainya. Untuk mempelajari hal tersebut, tentunya harus diteliti melalui fosil-fosil yang tersisa sekarang. Fosil adalah peninggalan atau sisa sisa makhluk hidup yang ada pada zaman dahulu, hal itu bisa terjadi pada ratusan, ribuan atau milyaran tahun yang lalu. Fosil ini dapat ditemukan dan dilihat pada lapisan tanah yang dalam, bebatuan atau lingkungan yang membeku. Sehingga, sisa-sisa kehidupan pada zaman itu dapat dipelajari dan dipahami sebagai proses mengetahui urutan-urutan terbentuknya sebuah kehidupan yang kompleks. Untuk menganalisisnya, tentu butuh teori-teori yang berkaitan dengan perumusan fosil tersebut. Sehingga nantinya akan diketahui terkait zaman, bentuk dan tahun berapa fosil itu hidup. Untuk pemahaman teori dalam menganalisis, terdapat dua kubu yang berbeda pendapat. Saat sekarang ini, hasil dari teori tersebut banyaknya menjadi perdebatan tentang itu. Bagi ilmuwan tidak beragama atau sekuler atau tidak menggabungkan unsur agama dengan ilmu pengetahuan, tentunya akan berbeda hasilnya dengan ilmuwan yang mencampurkan agama dalam penelitian sainsnya. Namun pada kesimpulannya, kehidupan di muka bumi ini tidaklah terbentuk secara tiba-tiba, melainkan melalui sebuah proses yang bertahap, dari sederhana menuju kompleks. Terdapat 3 cara yang dapat diketahui dalam menelusuri proses munculnya makhluk di muka bumi, yakni Melihat catatan sejarah/artefak Artefak merupakan catatan tertentu dalam peninggalan sejarah. Dimana pada catatan ini dapat dianalisis tentang suatu fosil. Menggunakan cara ini, peneliti hanya bisa melacak fosil tersebut jika terjadi setelah adanya pengenalan zaman tulisan. Inilah kelemahan dari metode artefak Contohnya huruf hieroglif yang digunakan oleh Negara Mesir, atau penggunaan huruf Uniform huruf paku yang digunakan di kawasan Mosotania. Sehingga penelusuran hanya terbatas dari rekaman tulisan tersebut. Fosil Fosil merupakan sisa-sisa kehidupan yang diawetkan alam, bisa saja ditemukan pada bebatuan, lumpur, atau lapisan tanah yang dalam. Hal ini dapat menjadi salah satu cara jika ingin meneliti suatu makhluk yang ada sebelum mereka mengenal zaman tulisan atau yang belum ada catatannya. Sehingga dari fosil tersebut, akan dapat diketahui pada zaman apa makhluk tersebut ada. Bisa ratusan, ribuan atau puluhan tahun lalu. Uranium Uranium merupakan perpaduan antara teknologi radiomertic dating dengan geologi. Sehingga dalam penelitian ini, melihat kepada lapisan tanah tempat fosil itu ditemukan. Pada penelitian menggunakan uranium ini, lebih memfokuskan kepada lapisan tanahnya, bukan kepada fosilnya. Sehingga dapat di prediksi umur dari makhluk tersebut sesuai dengan jenis lapisan ia tertimbun. Seperti itulah ringkasan singkat dari proses bumi dan bagaimana cara mengetahui tentang makhluk yang ada sebelum manusia diciptakan. Langit dan bumi masih tersimpan misteri yang tidak akan mampu dijangkau oleh akal manusia sampai kapan pun. Firman Allah Swt “Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya.” Al-Baqarah 255 Sehingga kini, misteri tentang langit dan bumi masih belum terungkai sepenuhnya oleh ilmu pengetahuan modern. Di dalam Al-Quran juga, Allah Swt menceritakan tentang tiga jenis makhluk utama yang masing-masing memiliki tugas dan kewajiban yang telah ditentukan. Tiga jenis makhluk itu adalah malaikat, jin dan manusia. Rasulullah saw bersabda خُلِقَتْ الْمَلَائِكَةُ مِنْ نُورٍ وَخُلِقَ الْجَانُّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ وَخُلِقَ آدَمُ مِمَّا وُصِفَ لَكُمْ “Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari api yang menyala-nyala dan Adam diciptakan dari sesuatu yang telah disebutkan ciri-cirinya untuk kalian.” HR. Muslim/ No. 5314 Malaikat adalah makhluk yang taat hanya kepada Allah swt manakala jin dan manusia masing-masing sebagai hamba yang tujuan penciptaannya adalah untuk beribadah kepada Allah sebagaimana firman-NYA di dalam Al-Quran “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” Az-Dzariyat56 Di antara jin dan manusia terdapat masing-masing persamaan dan perbezaan. Keduanya adalah hamba Allah yang diciptakan daripada api dan tanah serta tinggal bersama di bumi. Walaubagaimanapun, manusia tidak dapat melihat jin tetapi jin dapat melihat manusia. Hal ini dapat kita tahu berdasarkan firman Allah “Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman.” Al-Araf27 Berkaitan dengan ungkapan di atas, yaitu hidupnya jin dan manusia secara bersama-sama di bumi, menimbulkan satu persoalan. Siapakah yang pertama kali menghuni bumi ini? Banyak ulama tafsir berpendapat bahwa jin diciptakan sebelum Adam Penghuni bumi sebelum manusia adalah al-Hinn dan al-Binn. Menurut catatan kaki daripada kitab ringkasan al-Bidayah wan-Nihayah yang ditulis oleh Ibnu Katsir, al-Hinn dan al-Binn adalah golongan jin yang paling lemah dan rendahan.[1] Oleh kerana kerosakan yang telah mereka lakukan di muka bumi, Allah menjadikan bangsa jin menguasai mereka. Bangsa jin memerangi mereka serta mendiami bumi setelahnya. Ad-Dhahhak menceritakan dari Ibnu Abbas bahwa ketika bangsa jin berbuat kerusakan di muka bumi dan menumpahkan darah, Allah mengutus Iblis kepada mereka yang disertai oleh tentera-tentera dari malaikat. Para malaikat memerangi dan mengusir mereka dari bumi sehingga sampai ke pulau-pulau yang dikelilingi lautan. Berdasarkan dua pernyataan di atas, poin yang kita dapat fahami adalah penghuni bumi yang paling awal adalah makhluk jin. Adapun al-Hinn dan al-Binn adalah merupakan bagian daripada suku-suku jin yang hidup pada waktu itu. Wallahu’alam. Bagi memantapkan lagi fakta bahwa penghuni bumi yang paling awal adalah golongan jin, saya kutip dua kisah daripada sebuah buku. Berikut adalah paparannya Kisah pertama Konon dahulu pernah ada sekelompok jin di bumi, kemudian Allah Azza Wa Jalla menciptakan jin lagi yang diantaranya terdapat Iblis, mereka turun ke bumi dan membunuh semua jin yang ada di bumi, seterusnya mereka angkuh dan menyombongkan diri serta membuat kerosakan di bumi. Allah memerintahkan malaikat untuk membunuh mereka, maka turunlah malaikat dan membunuh mereka hingga ke dasar lautan, di antara bangsa jin itu ada yang ditawan yaitu Iblis, akhirnya Iblis menyembah Allah Azza Wa Jalla, maka Allah pun menjadikannya sebagai penjaga taman, ia biasa dipanggil dengan sebutan Azazil. Ketika Allah menciptakan Adam dan mengatakan kepada malaikat bahwa kelak Adam akan menjadi khalifah, para malaikat teringat akan perbuatan bangsa jin sebelumnya, maka mereka berkata “Mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah,” QS. Al-Baqarah30 Allah menjawab “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” QS. Al-Baqarah30 Maka para malaikat pun menjadi tenang, mereka tidak berbuat apa-apa kecuali mengucapkan salam kepada Tuhan semesta alam, kerana watak mereka adalah taat dan beribadah. Di sinilah letak ujian bagi sang tawanan, Iblis, saat itu nampaklah watak jin-nya yang dahulu, maka ia pun menolak dan meyombongkan diri. Kerana itu, Allah Azza Wa Jalla mengusirnya dari rahmatnya. Kisah kedua Konon di antara para malaikat ada sebuah desa disebut jin, di antara mereka terdapat Iblis, Iblis inilah yang menguasai para jin tersebut. Allah Ta’ala memerintahkan jin tersebut untuk memerangi golongan jin lain yang membuat kerosakan di bumi. Allah Azza Wa Jalla mengirim Iblis dengan bala tenteranya untuk memerangi golongan jin tersebut, dan ketika kedua pasukan bertemu Iblis dan bala tenteranya memenangkan peperangan tersebut, mulailah muncul keangkuhan dan kesombongan di dalam hati Iblis, Allah Maha Mengetahui apa yang ada di dalam hatinya, maka diujilah dengan perintah untuk bersujud pada Adam, ternyata Iblis menolak, maka akibatnya ia diusir dari rahmat Allah.[2] Berdasarkan dua kisah di atas, sudah jelas bahwa sebelum bumi ini dihuni oleh manusia, bangsa jin sudah terlebih dahulu mendiaminya. Boleh jadi, pada waktu itu, sudah wujud peradaban jin di bumi. Akibat ingin menunjuk kuasa, masing-masing jin itu al-Hinn dan al-Binn berperang di antara satu sama lain sehingga menimbulkan kerosakan di muka bumi. Selain al-Hinn dan al-Binn ada lagi golongan jin lain yang diketuai oleh Azazil. Allah mengirimkan Iblis dan bala tenteranya untuk memerangi al-Hinn dan al-Binn. Azazil dan bala tenteranya memenangkan peperangan tersebut, mulailah muncul kesombongan di dalam hatinya. Meskipun al-Hinn dan al-Binn sudah dibinasakan oleh Azazil dan bala tenteranya, kerusakan di bumi tetap sahaja terjadi akibat kesombongan dan keangkuhan mereka. Allah memerintahkan malaikat untuk membunuh mereka, maka turunlah malaikat dan membunuh mereka hingga ke dasar lautan. Azazil akhirnya ditawan dan dia pun menyembah Allah Azza Wa Jalla. Allah pun menjadikannya sebagai penjaga di taman. Informasi ini hanyalah sedikit sahaja daripada apa yang dipaparkan di dalam al-Quran, hadits dan kitab-kitab karangan para ulama. Adapun yang lebih mengetahui hanyalah Allah yang Maha Esa. Poin utama yang ingin saya tekankan di sini, penghuni bumi yang paling awal adalah bangsa jin dan bukannya mahkluk asing ataupun makhluk mirip manusia setengah burung seperti yang sering digambarkan oleh sesetengah orang. Walau apapun, kita serahkan segala urusan ini kembali kepada Allah. Karena hanya Dialah yang Maha Mengetahui. Wallahu’alam. Daftar Pustaka Ibnu Katsir, Ringkasan Al-Bidayah Wa An-Nihayah, Pustaka As-Sunnah Jakarta, Januari 2013. Muhammad Abduh Mughawi, Pernikahan Jin Dengan Manusia, Jasmine Enterprise Kuala Lumpur, 1998. [1] Ibnu Katsir, Ringkasan al-Bidayah wan-Nihayah hlm. 47 [2] Muhammad Abduh Mughawi, Pernikahan Jin dan Manusia, JAKARTA – Warganet di jagat Twitter belakangan ramai membahas siapa yang lebih dulu ada di bumi, antara Nabi Adam dan manusia purba. Pertanyaan yang menggelitik warganet ini, mengundang mereka untuk membagikan opininya tentang siapa yang lebih dulu ada di bumi. Cendekiawan Muslim dan pendiri Pusat Studi Alquran, M Quraish Shihab menjawab pertanyaan itu dalam channel Youtube Najwa Shihab yang diunggah tiga tahun lalu. Menurut Quraish Shihab, Alquran menceritakan tentang kejadian manusia tetapi Alquran juga menceritakan, sebelum Nabi Adam turun ke bumi ada makhluk-makhluk lain yang lebih dulu hadir. "Tapi tidak diterangkan apa makhluk lain itu, boleh jadi makhluk lain itu manusia purba," kata Quraish Shihab. Quraish Shihab kembali menuturkan, di dalam Alquran, hanya diberitahukan bagaimana awal manusia itu terbentuk. Yakni diciptakan melalui tanah kemudian pada proses akhir dihembuskannya ruh. "Ketika dia Alquran berbicara tentang manusia pertama, alquran hanya menyatakan Adam diciptakan dari tanah, kemudian ada proses, dan proses akhirnya dihembuskan ruh, dan jadilah dia manusia. Mungkin itu Adam adalah manusia modern," terangnya. "Tetapi Alquran tidak menjelaskan apa yang terjadi setelah tanah, dan sebelum ditiupkan ruh," sambungnya. Lalu Quraish Shihab membuat penggambaran menggunakan huruf alphabet. Huruf Alphabet diawali dengan A dan diakhiri dengan Z, tetapi sebelum mencapai huruf Z ada huruf-huruf lainnya. Baca juga Sempat Kembali Ateis, Mualaf Adam Takjub Pembuktian Alquran "Alquran hanya menceritakan A dari tanah dan menceritakan Z diembuskan ruh, jadi boleh jadi ada proses di sini, Alquran tidak menjelaskan itu, karena itu ada orang berkata apa memang benar itu teori Darwin?" kata Quraish Shihab. Menurutnya, untuk menjawab pertanyaan itu, benar atau tidaknya teori Darwin merupakan ranah ilmu pengetahuan. Kalau ilmu bisa membuktikannya maka dia tidak bertentangan dengan Alquran. "Alquran tidak membahas itu, itu bidang ilmu, kalau ilmu bisa membuktikannya maka ia tidak bertentangan dengan alquran, karena Alquran hanya berkata dari tanah, akhirnya ruh. Jadi tolak dia atas nama ilmu atau terima dia atas nama ilmu, jangan libatkan Alquran di sini," tambahnya. Lalu apakah ada ulama Islam... sumber Harian RepublikaBACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini

penghuni bumi sebelum manusia menurut islam